Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

TEORI KEMUNGKINAN DAN PENGAJUAN TEORI GENETIK

  1. TEORI KEMUNGKINAN DAN PENGAJUAN TEORI GENETIK
    Semester:
    GANJIL 2010/2011
      Oleh :
    Nama Nazamudin
    NIM : F1D009008

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
    UNVERSITAS BENGKULU
    FAKULTAS MATEMETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
    BENGKULU
    2010


    I. PEBDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).
Uji ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk atau orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai acam kombinasi.
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. .
Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.

  1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :


    1. Membuat batasan kemungkinan dan menghitung kemungkinan terjadinya suatu peristiwa.

    2. Mempelajari kombinasi kemungkinan apabila suatu peristiwa tidak dapat

    3. terjadi bersama-sama (mutually exclusive) dan berdiri sendiri (independent).

    4. Menjelaskan metode chi-kuadrat dan peggunaanya. Menjelaskan dasar-dasar untuk menerima atau menolak hipotesis.

    5. Membicarakan penggunaan chi-kudrat untuk menguji homogenitas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Teori kemungkinan merupakan dasr untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari tioe – tioe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan dioerolaehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. (LV Crowder, 1988)
Dibandingkan dengan individu,  populasi merupakan unit studi yang lebih sesuai untuk mempelajari proses perhitungan variasi morfologfi dan frekuensi gen.  Keterikatan genetika pada proses evolusi sangat diperlukan untuk mempertimbangkan frekuensi alel pada populasi.  Hal tersebut menjadi latar belakang munculnya disiplin ilmu genetika populasi. (Pay, C. Anna. 1987)
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (Suryo, 1984).
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek (Yatim,1991).
Ada beberapa dasar – dasar teori kemungkinan, yaitu :




        1. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.

        2. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing – masing berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.

        3. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu. (Pay, C. Anna. 1987)
Dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test)
Metode ci square adalah cara yang dapat kita pakai untuk membanf=singkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan – persilangan dengan hasil yang diharpkan berdasarjab hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilaikemugkinan untuk menguji hipotesis itu.
(LV Crowder, 1988)

III.BAHAN dan ALAT
  • Bahan
                      6 keping uang logam
 
  •            Alat
                     1.Pensil
                     2.Penggaris
                     3.Kalkulator
                     4.Kalkulator
 
 VI. PROSEDUR KERJA

  1. Satu keeping mata uang logam dilempar ke atas, lalu dicatat hasilnya (angka atau gambar). Pelemparan dilakukan 50x dan 100x. analisa hasilnya dengan uji Chi Square.

  2. Lakukan hal yang sama untuk kasus 2 keping unag logam yang dilempar sekaligus serta kasus 3 keping uang yang dilempar sekaligus.

  3. semua data dicatatpada lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat pelaksanaan praktikum, sedangkan hasil analisa dapat ditulis pada lem yang tersedia dalam diktat
V HASIL PENGAMATAN
Satu (1) Keping, pebandingan 1 : 1, Xtabel = 3,84
  • 50 kali pelemparan
A
G
O
21
29
50
E
25
25
50
(O – E)│
4
4
8
(O – E)│- ½
3.5
3.5
7
(│(O – E)│- ½)²
12.25
12.25
24.5
(│(O – E)│- ½)²
E
0.49
0.49
0.98
0.49
0.49
0.98
Kesimpulan : X²hitung < X²tabel = 0.98 < 3.48, maka hipotesis diterima, perbandingan sesuai dengan 1 : 1


    • 100 kali pelemparan
A
G
O
56
44
100
E
50
50
100
(O – E)│
6
6
12
(O – E)│- ½
5.5
5.5
11
(│(O – E)│- ½)²
30.25
20.25
60.5
(│(O – E)│- ½)²
E
0.605
0.605
1.21
0.605
0.605
1.21
Kesimpulan : X²hitung < X²tabel = 1.21 < 3.48, maka hipotesis diterima, perbandingan sesuai dengan 1 : 1
2 keping, perbandingan 1 : 2 : 1, Xtabel = 5.99

  • 50 kali pelemparan
AA
AG
GG
O
15
24
11
50
E
12.5
25
12.5
50
(O – E)
2.5
-1
-1.5
0
(O – E)²
6.25
1
2.25
9.5
(│(O – E)│)²
E
0.5
0.04
0.18
0.72
0.5
0.04
0.18
0.72
Kesimpulan : X²hitung < X²tabel = 0,72 < 5.99, maka hipotesis diterima, perbandingan sesuai dengan 1 : 2 : 1

  • 100 kali pelemparan
AA
AG
GG
O
28
47
25
100
E
25
50
25
100
(O – E)
3
-3
0
0
(O – E)²
9
9
0
18
(│(O – E)│)²
E
0.36
0.18
0
0.54
0.36
0.18
0
0.54
Kesimpulan : X²hitung < X²tabel = 0,54 < 5.99, maka hipotesis diterima, perbandingan sesuai dengan 1 : 2 : 1
3 keping, perbandingan 1 : 3 : 3 : 1, X²tabel = 7.82

  • 50 kali pelemparan
AAA
AAG
AGG
GGG
O
10
15
17
8
50
E
6.25
18.75
18.75
6.25
50
(O – E)
3.75
-3.75
-1.75
1.75
0
(O – E)²
14.06
14.06
3.06
3.06
34.2
(│(O – E)│)²
E
2.25
0.75
0.16
0.49
3.65
2.25
0.75
0.16
0.49
3.65
Kesimpulan : X²hitung < X²tabel = 3.65 < 7.82, maka hipotesis diterima, perbandingan sesuai dengan 1 : 3 : 3 : 1

  • 100 kali pelemparan
AAA
AAG
AGG
GGG
O
16
40
30
14
100
E
12.5
37.5
37.5
12.5
100
(O – E)
3.5
2.5
-7.5
1.5
0
(O – E)²
12.25
6.25
56.25
2.25
77
(│(O – E)│)²
E
0.98
0.17
1.5
0.18
2.83
0.98
0.17
1.5
0.18
2.83
Kesimpulan : X²hitung < X²tabel = 2.83 < 7.82, maka hipotesis diterima, perbandingan sesuai dengan 1 : 3 : 3 : 1
IV. PEMBAHASAN

               Suatu peristiwa terhenti kadang-kadang dapat diduga dengan kepastian. Misalnya, bila kita melakukan penyerbukan tanamna kapri, maka kita mengaharapkan memproleh biji kapri. Apabila seorang bertanya, “dapatakah diharapkan memanen biji jagung dari tanaman kapri?” maka akan dijawab, “tidak”, dalam hal ini kemungkinannya adalal 0 (nol). Apabila kita mengumpakan “p” adalah kemungkinan untuk menanam kapri, maka dapat dikatakan p = 1, karena peristiwa ini pasti. Jika “q” = 0. jadi p dan q adalah kemungkinan alternatifnya. (LV Crowder, 1988)

Biasanya nilai kemungkinan adalaj 5% dianggap sebagai garis batas antara menerima dan menolah hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari nisbah harapan tidak nyata. Apabila nilai Chi square dibawah 5% maka dkatakan bahwa penyimpangan dari nisbah harapan nyata dan tidak terjadi kebetulan tetapi tidak ada faktor lainyang menyebabkan penyimpangan tersebut.
(LV Crowder, 1988)
Peristiwa saling asing (mutually exclusive) yaitu peristiwa yang tidak mungkin terjadi secara bersama-sama. Chi-kuadrat adalah uji nyata (goodness of fit) apakah data yang diperoleh benar menyimpang dari nisbah yang diharapkan, tidak secara kebetulan. Satu cara untuk mengadakan evaluasi itu ialah melakukan tes X2 (Bahasa inggrisnya: chi-square test). Sebenarnya itu bukan huruf X tetapi huruf yunani ”phi” (χ). Untuk mudahnya, huruf yunani itu lalu dianggap sebagai huruf X.
Tes X2 dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
e= hasil yang diraal atau diharapkan
d= deviasi atau penyimpangan, yaitu seisih antara hasil yang diperoleh
Σ= sigma (jumlah)
Dari hasil pengamatan telah didapat data pada pelemparan satu, dua, dan tiga uang logam sebanyak 50x lemparan, didapat data yang signifikan karena pelemparan yang dilakukan sesuai dengan perbandingan. Begitu juga pada pelemparan satu uang logam yang dilakukan 100x lemparan, diperoleh data yang signifikan karena di dapat: X2hitung < X2tabel sehingga lemparan sesuai perbandingan A : G = 1 : 1, AA : AG : GG = 1 : 2 : 1, AAA : AAG : AGG : GGG = 1 : 3 : 3 : 1.
Dari keseluruhan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya keberhasilan dalam pengujian teori kemungkinan ini dengan menggunakan pelemparan mata uang, yang setelah dilakukan pelemparan kemudian diuji dengan menggunakan rumus Chi Square atau uji X2 . Dalam hal ini uji X2 memiliki peran atau fungsi untuk untuk mengetes apakah ratio fenotipe praktis dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan ratio fenotipe teoritis. Selain itu pelemparan homogen berfungsi memberikan peluang yang sama terhadap masing-masing sisi baik angka maupun gambar dalam masing-masing karakteristik yang diamati.
 
VI KESIMPULAN dan SARAN

  1. Kesimpulan



        1. Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.

        2. Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang dikenal dengan uji X2 dan memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah.

        3. Teori kemungkinan banyak digunakan dalam ilmu Genetika.

  1. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum harus dilakukan dengan cermat, teliti dan jangan tergesa-gesa supaya mendapatkan hasil yang memuaskan dan data dapat diterima atau signifikan
 
 
VII. DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Dwijoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Bharata:Jakarta.
Goodenough, U., 1978. Genetics. 2nd. Ed, Holt-Saunders, Japan Ltd., Tokyo.
Hadi, Sutrisno.1982. Metodology Research. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Nurhadi, B. 1984. Genetika Dasar. Armico. Bandung
Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Erlangga, Jakarta.
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta.
Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito. Bandung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS